Saya dan Petualangan Sherina

Pernahkah kalian mendengarkan suatu lagu, kemudian semua memori di masa lalu kembali berputar diingatan? Seperti itulah yang saya rasakan ketika mendengar lagu dan kembali menyaksikan cuplikan dari film Petualangan Sherina. Semua memori masa kecil kembali berputar diingatan saya.

Malam hari, sepulang dari kantor saya iseng-iseng melakukan pencarian Petualangan Sherina di Youtube. Kemudian muncul lah, mulai dari lagu sampai konser musikal yang diadakan oleh Jakarta Movement of Inspiration pada tahun 2017 dan 2018 ini. Secara tidak sadar, saya menangis menyaksikannya. Perasaan bahagia dan terharu bercampur aduk menjadi satu, ketika teringat semua memori di masa kecil dengan lagu dan film ini. Bisa dikatakan Petualangan Sherina menjadi salah satu cara dari orangtua saya untuk mengajarkan tentang how to listen music kepada anak-anaknya, dan lagu-lagu di film tersebut termasuk salah satu dari kumpulan lagu yang pertama kali diperdengarkan kepada saya.

Saya sampai saat ini masih mengingat bagaimana rasanya menyaksikan film Petualangan Sherina. Saya ingat rasanya begitu sedih melihat si Sherina harus pindah rumah dan berpisah dengan teman-temannya, betapa kesalnya jika mempunyai teman dengan lagak mengesalkan seperti Sadam, perasaan takut ketika melihat Sadam sedang sakit dan Sherina seorang diri harus mencari pertolongan, merasa senang ketika Sherina dan Sadam akhirnya dapat menjadi teman baik. Saya mengingat semuanya.

Back then, i was so obsessed with Petualangan Sherina. Bersama dengan kawan-kawan saya semasa SD, kami menganggap film tersebut sangat kerendi masanya. Tidak hanya itu ketika SD saya pun mengikuti gaya berbicara ala Sherina, dengan sok pemberani melawan teman-teman lelaki yang nakal, membawa bekal berisi butiran permen coklat dan tak lupa menggunakan plester di kaki, serta tangan walaupun tak ada yang terluka. Saya bersama kawan-kawan sekelas juga kerap menyanyikan lagu Petualangan Sherina bersama. “Demam” Sherina sangat terasa di waktu itu.

Petualangan Sherina menjadi salah satu film yang mengajarkan saya arti pertemanan, how to be brave, dan betapa pentingnya keluarga. Tidak hanya film-nya, akan tetapi juga lagu-lagu yang dibawakan menjadi ciri khas tersendiri ketika didengarkan. Sama seperti film-nya, lagu OST Petualangan Sherina tidak jauh-jauh mengenai keluarga dan pertemanan. Dua esensi yang semestinya harus dipahami dan dimiliki oleh anak-anak dalam tumbuh kembang mereka.

Akan tetapi, sekarang ini sangat disayangkan baik film dan lagu anak-anak Indonesia yang mengangkat topik seputar keluarga dan teman sudah jarang sekali ditemui. Saya bukanlah seorang pecinta film dan pemerhati musik, akan tetapi sebagai orang awam sekalipun akan tau bahwa Indonesia kekurangan film yang mengangkat dua topik tersebut. Film Indonesia selalu dibaluti dengan nuansa percintaan muda mudi yang menurut saya belum saatnya dikonsumsi oleh anak-anak kecil.

Masyarakat butuh sebuah film yang dikemas secara menarik terkesan khas sangat anak-anak dan relate dengan kehidupan saat ini, karena secara tidak langsung film menjadi salah satu media edukasi untuk anak-anak, seperti bagaimana cara bergaul, betapa pentingnya peran keluarga dan teman terhadap kehidupan mereka, bagaimana caranya untuk membela hal yang benar, dsb. Hal-hal yang sebenarnya menjadi tanggungjawab kita sebagai orang dewasa untuk mengajarkannya kepada mereka.

Saya merindukan adanya film sarat akan pesan moral yang dapat diberikan kepada anak-anak. Saya pun sangat berharap, sineas muda Indonesia segera memproduksi sebuah karya yang dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut.

Sekali lagi, terima kasih kepada Petualangan Sherina yang telah menemani masa kecil saya. Terima kasih atas pesan moral yang telah mengajarkan saya mengenai beberapa hal dalam hidup. Sekali lagi, terima kasih.